Indonesia merupakan negara dengan gugusan pulau terpanjang dan terbesar di dunia yang kaya dengan suku, kaum, bahasa, budaya dan lain sebagainya. Semuanya itu merupakan kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dipelihara. Ada suku-suku besar dan ada juga suku-suku yang kecil. Suku Batak merupakan suku terbesar ketiga di Indonesia setelah suku Jawa dan Sunda. Suku Batak sendiri terdiri dari beberapa sub-suku masing-masing dengan logat bahasa dan tradisi.
Salah satu subsuku dari suku Batak adalah Batak Toba yang disebut juga dengan Bangso Batak Toba yang kaya dengan tradisi dan terkenal religius. Tradisi merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia khususnya kekayaan Bangso Batak Toba yang harus dijaga dan dipelihara. Dengan menjaga dan memelihara tradisi yang ada sama artinya setiap anak bangsa maupun setiap individu dari Bangso Batak Toba mengingat identitasnya, mengingat asal-usulnya, dan mengingat sejarah nenek moyang mereka.
Tidak bisa tidak, kemajuan teknologi dan informasi yang sangat pesat di satu sisi memang memberikan keuntungan namun di sisi lain menimbulkan efek sampingan. Keuntungan yang diperoleh dengan kemajuan teknologi dan informasi adalah tidak adanya batasan apapun untuk mendapatkan informasi. Namun efek samping yang dapat ditimbulkan dari kebebasan informasi tersebut adalah munculnya perubahan termasuk dalam hal pemahaman tentang budaya dan tradisi.
Kenyataan yang sesungguhnya menunjukkan bahwa banyak anggota masyarakat suku termasuk individu-individu dan kelompok-kelompok Batak Toba yang tidak lagi menghargai bahkan menolak tradisi-tradisi Bangso Batak Toba. Bahkan banyak orang-orang muda Batak Toba yang lahir di perkotaan tidak lagi mengetahui dan memahami tradisi Bangso Batak Toba khususnya mangongkal holi. Kecintaan mereka terhadap tradisi Bangso Batak Toba sangat kurang. Oleh karena itu buku ini ditulis agar para pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang tradisi khususnya mangongkal holi.
Informasi tentang budaya dan tradisi Bangso Batak Toba khususnya mangongkal holi dikutip dari beberapa sumber yang kredibel. Bahkan ada penelitian yang dilakukan dengan metode observasi dan wawancara terhadap orang-orang yang dianggap mumpuni dalam mangongkal holi baik dari pihak adat, gereja maupun masyarakat awam yang patuh dalam melaksanakan tradisi tersebut.
Melalui penelitian tersebut terungkap banyak hal yang selama ini kurang diketahui dan kurang dipublikasikan. Melalui penelitian tersebut diperoleh informasi yang dinilai cukup memadai dari berbagai sumber. Hal-hal dan informasi tersebut justru dapat memberi wawasan dan pandangan baru terhadap budaya dan tradisi Batak Toba khususnya mangongkal holi.
Bagaimana saya bisa mendapatkan buku ini? hard copy atau soft copy, saya perlukan untuk mendukung penulisan tesis saya, terimakasih.