Buku ini merupakan hasil dari perenungan dan pengembangan dari pengarang selama memberi kuliah “Teologi Perjanjian Lama” di sekolah tinggi teologia dan materi-materi yang berhubungan dengan “Teologi Perjanjian Lama” di sekolah Alkitab. Buku ini menjadi penting untuk dibaca masyarakat Kristen khususnya mahasiswa-mahasiswi teologia karena di dalamnya memaparkan secara lebih luas tentang tema-tema teologia tertentu yang ada di dalam Perjanjian Lama.

Berdasarkan pengalaman pengarang selama menggeluti dunia pelayanan di Gereja dan memberikan kuliah di institusi pendidikan formal maupun non-formal didapat fakta bahwa banyak masyarakat Kristen tidak memahami dan tidak peduli tentang Perjanjian Lama. Bahkan ada anggapan Perjanjian Lama tidak lagi diperlukan karena Yesus Kristus telah mati di kayu salib sebagai penggenapan janji Allah.

Realitas lain yang seringkali dilihat dan didengar adalah penyampaian-penyampaian materi tentang Perjanjian Baru yang tidak tepat bahkan melenceng dari maksud sebenarnya. Hal ini terjadi pertama karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman dalam interpretasi teks-teks Alkitab, kedua karena tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang Perjanjian Lama.

Apa hubungannya antara materi tentang Perjanjian Baru dengan Perjanjian Lama? Pengarang meyakini dan menegaskan bahwa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah dua perjanjian yang tidak dapat dipisahkan. Hal-hal yang dinyatakan di dalam Perjanjian Baru berangkat dari hal-hal yang dinyatakan di dalam Perjanjian Lama. Tidak ada Perjanjian Baru tanpa Perjanjian Lama.

Oleh karena itu, menurut pandangan penulis, untuk menghasilkan interpretasi yang baik tentang Perjanjian Baru, maka perlu bagi masyarakat Kristen untuk memahami dengan baik tentang Perjanjian Lama. Yang dimaksud dengan memahami di sini bukan hanya sekedar menghafal teks-teks Perjanjian Lama tetapi juga perlu mengetahui dan meneliti latar belakang sejarah dan budaya yang ada di balik teks-teks tersebut. Alkitab baik itu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tidak dapat dilepaskan dari apa yang disebut dengan sejarah dan budaya, khususnya sejarah dan budaya Timur Dekat Kuno.

Buku ini memang bersifat akademik. Akan tetapi buku ini ditulis secara ringan sehingga mudah bagi masyarakat Kristen termasuk kaum awam untuk memahami buku ini. Di dalam buku ini terkandung tema-tema teologi lengkap dengan latar belakang sejarah dan budayanya, tafsiran serta kontekstualisasinya. Buku ini memberikan gambaran yang jelas tentang situasi-situasi yang terjadi baik di Timur Dekat Kuno termasuk di Israel kuno sehingga masyarakat Kristen yang membaca buku ini dapat memahami latar belakang sejarah dan budaya di balik teks-teks khususnya tema-tema tertentu di dalam Perjanjian Lama.