By: Leonar Patimahu

Seorang fans dengan bangganya mengenakan jersey seorang pemain basket terkenal sejagat raya. Ketika mengenakan jersey, fans tersebut merasa kepercayaan dirinya bertambah, fans tersebut merasa hebat seperti si pemain basket, fans tersebut merasa memiliki hubungan dekat dengan si pemain basket, dan mungkin saja fans tersebut termotivasi untuk menjadi seperti si pemain basket dan dikagumi banyak orang orang.

Alkitab mencatat bahwa Saul dari suku Benyamin adalah seorang yang gagah berani (1Sam. 9:1), seorang raja Israel (1Sam. 10:1) dan di masa jayanya dapat dianggap sebagai pahlawan perang Israel. Artinya Saul bukan orang sembarangan. Layaknya si Pemain basket terkenal sejagat raya, maka Saul adalah pesohor nomor wahid di Israel.

Meski demikian, ketika Saul mengenakan baju perangnya, ketopong tembaga, dan baju zirahnya kepada Daud (1Sam. 19:38), Daud tidak ujug-ujug bangga, Daud tidak merasa menjadi hebat, Daud tidak merasa menjadi pahlawan perang seperti Saul, Daud tidak perlu termotivasi menjadi seperti Saul. Bahkan Daud justru merasa tidak bebas dan terbelenggu sehingga memutuskan untuk melepaskan baju perang, ketopong tembaga, dan baju zirah milik Saul yang dikenakan kepadanya (1Sam. 19:39).

Bagi Daud kebanggannya bukanlah mengenakan pakaian perang Saul. Bagi Daud, kebangaannya bukanlah memegang senjata yang dimiliki Saul. Bagi Daud, kebanggannya bukanlah karena mengenal Saul. Semua itu tidak berarti apa-apa.

Bagi Daud, kebanggannya adalah Allah Israel dan kepercayaannya yang begitu tinggi kepada Allah Israel.

Walau musuh yang dihadapi adalah prajurit yang paling hebat dan perkasa, akan tetapi Daud tidak gentar dan tidak takut barang sedetikpun. Mengapa demikian? karena Daud tahu bahwa Allah Israel jauh lebih hebat dan jauh lebih perkasa melebihi apapun di jagat raya ini. Daud tidak mengandalkan apa yang ada pada dirinya untuk menghadapi segala persoalan yang terberat sekalipun melainkan Daud mengandalkan Allah Israel yang dasyat dan tidak terkalahkan. Barang siapa yang mengandalkan Allah tidak akan dipermalukan (Rm. 10:11).

(Renungan ini sudah melalui proses editing)