By: Hikman Sirait, M.Th.
Ada seorang siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) yang memiliki body size yang aduhai besarnya ditambah dengan rambutnya yang keriting tidak beraturan dan kulitnya yang hitam bak kopi yang sudah diseduh selama seharian, maka lengkaplah sudah si Siswa menjadi obyek bully-an teman-temannya.
Hari-harinya di sekolah selalu menjadi bahan hinaan dan candaan tak bermutu dari teman-temannya. Pernah Siswa tersebut bersedih dan bertanya kepada Tuhan mengapa dia memiliki fisik yang tidak sempurna sehingga menjadi obyek hinaan dan candaan teman-temannya. Siswa tersebut berpikir, seandainya…
Namun tidak lama kemudian Siswa tersebut bangkit dari kesedihannya dan mulai menghadapi bully-an teman-temannya dengan senyum. Seorang teman terheran-heran.
Sang teman berkata kepada si Siswa, ‘Mengapa engkau tetap tersenyum meski banyak orang yang membully-mu?”
Siswa yang dibully berkata kepada temannya, ‘Aku tahu bahwa aku diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27). Aku diciptakan secara spesial oleh Allah. Jadi aku tidak perlu marah. Bahkan aku bangga diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Tetapi jika aku dibully karena fisiku, sesungguhnya mereka bukan hanya membully-ku tapi mereka juga membully Allah yang menciptakan-ku menurut gambar dan rupa-Nya.’