By: Hikman Sirait, M.Th.
Bullying dan body shaming sesungguhnya sudah ada sejak zaman kuno. Bahkan di zaman para nabi tindakan bullying dan body shaming sudah muncul.
Ingat ketika nabi Elisa dicemooh oleh anak-anak (beberapa terjemahan menujukkan pemuda-pemuda, bukan anak-anak). Pemuda-pemuda itu mengatakan, “Naiklah botak, naiklah botak!” (2Raj. 2:23).
Di dunia kuno pada zaman itu, apa yang dilontarkan pemuda-pemuda itu adalah bentuk penghinaan yang paling kasar yang tidak boleh ditujukan kepada siapapun apalagi terhadap nabi Allah.
Apa yang terjadi dengan pemuda-pemuda yang menghina nabi Elisa? Keempat puluh dua pemuda itu dicabik-cabik oleh dua ekor beruang yang keluar dari hutan (2Raj. 2:23). Pemuda-pemuda yang menghina nabi Elisa tidak pernah menyangka bahwa hidup mereka akan berakhir dengan tragis dan mengerikan.
Pelajaran pertama yang dapat ditarik dari kisah nabi Elisa adalah seperti apapun bentuk fisik seseorang, tidak ada hak siapapun untuk menghina, mengejek, menertawai, membully dan lain sebagainya karena mereka adalah ciptaan Allah.
Pelajaran kedua yang dapat ditarik dari kisah nabi Elisa adalah setiap perkataan dan perbuatan pada akhirnya akan mendapatkan balasan yang setimpal (Mzm. 62:13).